Ulasankaltim.id, Kukar – Suasana mencekam tergambar dalam sebuah video yang viral di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan sekelompok orang membawa senjata tajam dan diduga menyerang warga di kawasan Jahab, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Publik pun ramai memperbincangkan peristiwa tersebut.
Video diunggah salah satu akun Instagram @lambekaltim. Dalam unggahannya, akun tersebut menarasikan adanya konflik yang semakin memanas antara warga Jahab Kukar dan perusahaan perkebunan PT Budi Duta Agromakmur (BDAM). Rekaman berdurasi singkat tersebut memperlihatkan situasi tegang yang diduga melibatkan bentrokan antara kelompok warga dan sejumlah orang tak dikenal.
Sampai saat ini unggahan video tersebut mendapat 2.482 like dan 202 komentar dari warganet yang ikut menyikapi dengan beredarnya video tersebut.
Meski pihak kepolisian belum memberi keterangan resmi terkait insiden tersebut, video berdurasi singkat itu telah memicu keresahan. Banyak pihak menilai ketegangan yang terekam erat kaitannya dengan persoalan agraria yang sudah lama bergulir.
Menanggapi situasi ini, Senator asal Kalimantan Timur, Dr. Yulianus Henock Sumual, angkat bicara. Ia menegaskan perusahaan harus segera menyelesaikan kewajiban kepada masyarakat. “Pihak PT BDAM harus menyelesaikan masalah agraria dengan kelompok tani yang lahannya belum dibayar,” ujarnya.
Selain itu, Yulianus Henock menekankan pentingnya realisasi lahan plasma yang menjadi hak warga sekitar. “Perusahaan tidak bisa menunda lagi. Plasma untuk masyarakat adalah kewajiban yang harus dituntaskan,” tegasnya.
Ia juga menyayangkan indikasi adanya pihak luar yang dilibatkan dalam konflik tersebut. “Saya menyesalkan PT BDAM terindikasi mengadu domba pemilik lahan dengan preman bayaran. Cara seperti itu tidak bisa dibenarkan dan hanya memperburuk keadaan,” tambahnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan juga menjadi sorotan. Yulianus Henock menyebut kontribusi PT BDAM terhadap masyarakat hingga kini belum jelas. “Tanggung jawab sosial perusahaan masih kabur. Masyarakat butuh kepastian, bukan janji,” katanya.
Hingga kini, pihak PT BDAM maupun aparat kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa yang viral tersebut. Publik menunggu langkah konkret untuk meredakan ketegangan sekaligus penyelesaian damai atas konflik yang berlarut di Jahab Kukar. (Fzi)
Dapatkan informasi terbaru dan terkini di Instagram @ulasankaltim_id